Sebagai suatu metode
penafsiran Alquran, Maka metode Maudhu’i ini memiliki beberapa
keistimewaan yang juga tidak terlepas dari beberapa keterbatasannya.
1. Keistimewaan :
a. Metode ini akan jauh dari
kesalahan-kesalahan karena ia menghimpun berbagai ayat yang berkaitan dengan
satu topik bahasan sehingga ayat yang satu menafsirkan ayat yang lain.
b. Dengan metode Maudhu’i
seseorang mengkaji akan lebih jauh mampu untuk memberikan sesuatu pemikiran dan
jawaban yang utuh dan sempurna tentang suatu pokok permasalahan (tema) yang
dikaji.[1]
c. Kesimpulan-kesimpulan yang
dihasilkan mudah untuk dipahami. Hal ini karena ia membawa pembaca kepada
petunjuk Alquran yangmengemukakan berbagai pembahasan yang terperinci dalam
satu disiplin ilmu.
d. Dengan metode ini juga dapat
membuktikan bahwa persoalan-persoalan yang disentuh Alquran buka bersifat
teoritis semata-mata atau yang tidak dapat terapkan dalam kehidupan masyarakat.
Namun ia dapat membawa kita kepada pendapat Alquran tentang berbagai problem
hidup yang disertakan pula dengan jawaban-jawabannya.
e. Ia dapat mempertegas fungsi Alquran
sebagai kitab suci serta mampu membuktikan keistimewaan-keistimewaan Alquran.
f.
Metode
ini memungkin seseorang untuk menolak adanya ayat-ayat yang bertentangan dalam
Alquran. [2]
2. Keterbatasan
a. Masih memerlukan keterlibatan Tafsir-Tafsir
klasik sekalipunn Tafsir Maudhu’i ini disebut juga Tafsir
mutakhir modern), karena tidak ada metode Tafsir yang mandiri.
b. Sesuai dengan terminologinya bahwa Tafsir
Maudhu’i ini hanya membahas satu topik atau tema dari sekian banyak tema
dalam Alquran.
c. Dalam menerapkan metode ini bukan
hanya memerlukan waktu yang panjang tetapi juga ketekunan, ketelitian, keahlian
serta kemampuan akademis.[3]
Jadi metode Maudhu’i ini pula pada
hakekatnya belum mengemukakan seluruh kandungan ayat Alquran yang ditafsirkannya.
Maka harus diingat pembahasan yang diuraikan atau ditemukan hanya menyangkut
judul yang ditetapkan oleh mufassirnya, sehingga dengan demikian mufassir harus
selalu mengingat hal ini agar ia tidak dipengaruhi oleh kandungan atau
isyarat-isyarat yang ditemukannya dalam ayat-ayat tersebut dalam pokok
bahasannya.[4]