Warna-warni Kehidupan Pemilik Modal Besar,


"standing on ground that is crumbling beneath their feet – dengan bertahan maka hancur di bawah kaki-kaki mereka-." Sebuah ungkapan dari Joseph Schumpeter[2]  yang cocok untuk system kapitalisme, bagi system kapitalisme “Peperangan adalah Abadi” Tidak ada perusahaan yang aman, karena sumber utama pertumbuhan dan pendapatan keuntungan adalah “keruntuhan buatan[3]” yang
dirancang oleh para pengusaha. Di AS pendapatan pribadi (orang kaya/pengusaha) menjadi dua kali lipat setiap 50 atau 60 tahun.

Dalam artikel ini tidak banyak disebutkan tentang system kapitalisme, melaikan lebih banyak diceritakan[4] lika-liku sorang pemilik podal[5] yang akhirnya ia jatuh dengan 2 peristiwa yang dialaminya. Penyebab pertama adalah keruntuhan tiba-tiba pasar saham Wina pada tahun 1924[6] sementara penyebab kedua adalah tenggelamnya dalam gairah cinta dengan seorang wanita muda[7] (sekitar 20 tahun lebih muda)
Meskipun dalam duka, tahun-tahun terakhir Schumpeter tahun-tahun di Amerika - adalah kemenangan professional baginya. Kelas kuliahnya di Harvard menjadi sangat populer, seperti kebiasaan eksentriknya yang menyediakan waktu yang lebih untuk mahasiswanya, bahkan untuk mereka tidak memiliki kemampuan khusus. Pada tahun 1948 ia terpilih menjadi presiden American Economic Association.  Sebagai presiden, ia menyampaikan pidato kepada audiens yang merupakan penganut teori Kynesian[8] tulen, yang dihiasi dengan serangan kuat terhadap logika teori Kynesian dan meskipun demikian ia mendapat sambutan luar biasa, yang berujung pada catatan harian yang kemudian dia tulis: "O Gott and Hasen, thank you."
Buku Schumpeter yang paling populer, pertama kali diterbitkan pada tahun 1942 dan masih banyak dibaca, adalah "Kapitalisme, Sosialisme, dan Demokrasi." Di dalamnya dia bertanya dan menjawab pertanyaan yang menakjubkan: "Bisakah kapitalisme bertahan? Tidak, saya pikir tidak akan bisa.?" Jawaban tersebut tersirat dalam tulisan bagian-bagian berikutnya. Walaupun demikian, hal ini akan tampak sangat berlawanan dengan intuisi pembaca yang telah membaca tulisan Schumpeter tentang keberhasilan besar kapitalisme

Oleh DAN SELIGMAN[1]


[1]      Mr. Seligman adalah kontributor editor majalah Forbes
[2]      Joseph Schumpeter, seorang ekonom berkebangsaan Austrian-German-American yang meninggal pada tahun 1950 mempunyai reputasi baik dalam hal ini, ia menghabiskan masa hidupnya untuk mempelajari dinamika kaum kapitalis
[3]      Mereka membombardir perusahaan-perusahaan  yang sudah ada dengan menciptakan produk-produk baru, teknik-teknik yang kompetitif dan inovasi teknologi
[4]  Thomas McCraw - profesor emeritus sejarah di Harvard Business School merupakan sahabat Joseph Schumpeter.
[5]      Schumpeter dilahirkan di tahun 1883, dalam sebuah keluarga Katolik di sebuah kota kecil di Austria. Ia belajar di Universitas Wina, berbicara enam bahasa dan menganggap dirinya lebih dari seorang ekonom: Pandangannya merupakan kompilasi data dari sosiologi, psikologi dan sejarah. Pada umur 26, dia adalah sekretaris negara bagian keuangan di republik Austria. Beberapa tahun kemudian ia menjadi ketua dan presiden sebuah perusahaan bank swasta berbasis di Vienna, memperoleh gaji yang kemudian dianggap luar biasa (setara sekitar $ 250.000 sekarang ini). Dia memiliki dua tempat tinggal yeng lengkap, memiliki seekor kuda pacuan dan kuda tunggangan, menghabiskan banyak waktu di dalliances beau monde (menyebabkan Mr McCraw memanggilnya sebagai seorang casanova) dan merasa memiliki segalanya.
[6]      Hal ini menyebabkan bangkrutnya beberapa perusahaan kecil di mana Schumpeter memegang posisi yang cukup penting. Dia tanpa terasa tenggelam dalam utang. Lebih dari itu, ia terjebak pinjaman yang dibuat oleh seorang teman lamanya di kampus, yang juga tertangkap dalam kecelakaan itu dan dihapuskan. Schumpeter butuh belasan tahun untuk melunasi krediturnya, dari hasil gajinya sebagai dosen. Pada awal tahun 1930-an, ketika Harvard merekrutnya untuk fakultas ekonomi, motivasi utamanya adalah adalah gaji yang tinggi, yang ditetapkan sebesar $ 12.000. Tapi Schumpeter masih harus membayar tiket kapal uap dan membutuhkan beberapa tempat lain untuk memberi kuliah.
[7]      Mereka menikah pada November 1925; dia (wanita tsb) meninggal saat melahirkan pada bulan Agustus 1926. Anaknya juga meninggal. Awal bulan itu, ibu tercintanya juga meninggal secara mendadak. Mr McCraw memberitahu kepada kita bahwa runtutan tragedi adalah peristiwa penting dari kehidupan pribadi Schumpeter. Dia berubah dari orang yang penuh hura-hura menjadi duda sedih yang dukanya tidak pernah berhenti. Meskipun tidak pernah biasanya taat agama, ia sekarang melakukan ziarah setiap hari ke kuburan istrinya. Buku hariannya kini berperan sebagai doa kepada "Hasennya" (istilah tersayang dalam bahasa Jerman), dukungan istri dan ibunya turut membantu dia dalam berkarya.
[8]           Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynesian atau Teori Keynes, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.